Sunday, March 29, 2015

Asumsi Cinta

Jika kita mencintai seseorang :

1. Tidak bisa dipungkiri, cinta itu egois. Kita ingin perasaan yang kita miliki dapat dibalas oleh orang yang kita cintai.

2. Cinta pada dasarnya memiliki perasaan bahagia. Bahagia bukan berarti kita harus memiliki orang tersebut. Sebagai manusia, memang sakit ketika cinta bertepuk sebelah tangan. Tapi, kamu akan menjadi orang paling bahagia ketika kau dengan tulus melihat orang yang kau cinta bahagia bersama orang lain.

3. Jangan pernah menganggap orang yang kau cintai sebagai objek. Hal itu adalah kesalahan awal dari hubunganmu dengannya.

4. Ketika cinta ini ditolak, jangan putus asa. Luka memang sakit. Tapi, sampai kapan kau akan membiarkan luka tersebut tertutup sampai membusuk? Jika kau membiarkannya maka kau akan menderita perasaan batin yang begitu sakit. Apakah kau sadar, untuk menyembuhkan luka lama kau harus mau membuka luka lama dan membiarkan seseorang menyentuhnya untuk mengobati. Luka yang diobati pasti bisa sembuh, asal kau rela menahan perihnya terlebih dahulu. Jangan pernah mengubur sesuatu yang menyakitkan, tetapi lebih baik kau melupakannya.

5. Sebuah pertemuan pasti diakhiri dengan perpisahan. Jika pertemuan diawali dengan kebaikan maka akhirilah dengan kebaikan juga.

Saturday, March 28, 2015

Ketegaran

Kadang banyak orang berpikir se,ua pekerjaan yang dilakukan harus berorientasi ke kebahagiaan yang akan datang..memikirkan masa detang kadang kala buat orang stres..selalu timbul pertanyaan apakah aku akan bahagia dimasa yang akan datang..bagiku,hidupku adalah hari ini,untuk hari ini..memikirkan masa depan adalah hayalan yang belum tentu datang..lakukan sebaik mungkin hari ini lebih menentukan kebahagiaanmu dimasa yang akan datang

Kepada Aphrodite yang telah mengirimkan Cupid-Cupidnya untuk mengukir sebuah nama dengan panah cintanya di relung hatiku...


Aku lelah, emosi dan otakku seakan bekerja sama untuk membuatku gila. Dan ya... aku hampir gila karenanya. Mengapa sosoknya begitu mudah masuk ke saraf-saraf otakku? ke rongga-rongga hatiku? Bahkan ke seluruh pori-pori di tubuhku? Sementara perasaanku sendiri masih haru biru untuk menentukan apa yang sedang bersemayam di dalam lubuk hatiku.
Apakah aku merindukannya?
Apakah aku ingin memilikinya?
Atau bahkan aku telah jatuh hati padanya???
Oh Tuhan...
Kalau benar ada karma, mungkin inilah yang kurasakan saat ini. Semua seakan berbalik padaku kini.
Biarlah. Biarlah apa yang menimpa perasaanku terhadapnya menjadi sebuah misteri. Mungkin suatu saat nanti, waktulah yang akan menguak misteri itu. Aku yakin pada saatnya nanti aku dapat menentukan perasaan apa yang sebenarnya mulai bersemayam hangat di dalam hatiku ini. Dan sampai waktunya tiba, aku akan dengan sabar menunggu jawabannya.

Friday, March 27, 2015

Embun

Dirimu meninggalkan ku saatku bnar, benar mencintaimu,
jejakmu semakin menjauh saat hatiku luluh karenamu

Seharusnya kau ada dsni, saatku menangis
semestinya kau memelukku saat aku ringkih

sadarkah engkau bagaikan embun pagi,
sejukkan mataku, engkau adalah resah gelisahku

ribuan janji kau uapkan padaku
berjuta kata cinta kau tanam diharapku..


Thursday, March 26, 2015

Oh Cinta

Hari gini masih ngomongin cinta...

ya udahlah aku ikut ajaaa...

Cinta apa sich sebenernya Cinta,, Menurut KBBI alias kamus Besar Bahasa Indonesia Cinta adalah perasaan suka seseorang kepada orang lain. Sedangkan Menurut pandangan Islam Cinta adalah suatu hal yang sakral. Islam adalah agama fitrah, sedang cinta itu sendiri adalah fitrah kemanusiaan. Allah telah menanamkan perasaan cinta yang tumbuh di hati manusia. Islam tidak pula melarang seseorang untuk dicintai dan mencintai, bahkan Rasulullah menganjurkan agar cinta tersebut diutarakan.



Christopher Columbus

Suatu hari dalam perjamuan dengan raja Ferdinand dan Ratu Isabella, semua orang mencibir perjalanan Columbus yang menemukan dunia baru sebagai hal yang sebenarnya sangat mudah. Tinggal berlayar ke arah barat.
 Christopher Columbus tersenyum di kursinya. Diambil dan ditimangnya sebutir telur rebus dari piring ke depannya. "Tuan-tuan," suaranya menggelegar memecah ricuh bebisikan. "Siapa diantara kalian yang mampu memberdirikan telur ini dengan tegak."
"christopher," kata seorang tua disana, " Itu adalah hal yang tidak mungkin"
"saya bisa," kata Columbus. Dia menyeringai sejenak kemmudian memukulkan salah satu ujung telurnya sampai remuk. Lalu memeberdirikannya.
"Oh.... kalau begitu caranya, kami juga bisa ! " kata seseorang. "Ya..ya..ya..", seru yang lain. Dan senyum Columbus makin lebar. "Itulah beda aku dengan kalian Tuan-tuan ! Aku memang melakukan hal-hal yang mudah dalam kehidupan ini. Tetapi aku melakukannya di saat semua orang mengatakan bahwa hal mudah itu mustahil.  

disadur dari Dalam Dekapan Ukhuwah

Saturday, March 21, 2015

T

Tatkala Temperatur Terik Terbakar Terus, Tukang Tempe Tetap Tabah. "Tempe-tempe", Teriaknya. Ternyata Teriakan Tukang Tempe Tadi Terdengar Tukang Tahu,

Terpaksa Teriakan Tukang Tahu Tambah Tinggi, "Tahu…Tahu. ..Tahu… !"

"Tempenya Terbaik, Tempenya Terenak, Tempenya Terkenal!!", Timpal Tukang Tempe. Tukang Tahu Tidak Terima, "Tempenya Tengik, Tempenya Tawar, Tempenya Terjelek…. !"

Tukang Tempe Tertegun, Terhenyak, Teplakkk… !" Tamparannya Tepat Terkena Tukang Tahu. Tapi Tukang Tahu Tidak Terkalahkan, Tendangannya Tepat Terkena Tulang Tungkai Tukang Tempe.

Tukang Tempe Terjengkang Tumbang! Tapi Terus Tegak, Tatapannya Terhunus Tajam Terhadap Tukang Tahu.

Tetapi, Tukang Tahu Tidak Terpengaruh Tatapan Tajam Tukang Tempe Tersebut, "Tidak Takut!!" Tantang Tukang Tahu. Tidak Ternyana Tangan Tukang Tempe Terkepal, Tinjunya Terarah, Terus Tonjokkannya Tepat Terkena Tukang Tahu, Tak Terelakkan! Tujuh Tempat Terkena Tinjunya,

Tonjokan Terakhir Tepat Terkena Telak. Tukang Tahu Terjerembab. "Tolong.. Tolong.. Tolong..!", Teriaknya Terdengar Tinggi. Tanpa Tunda Tempo, Tukang Tempe Teruskan Teriakannya, " Tempe .. Tempe .. Tempe.

Tapi Tiba Tiba Terdengar Tembakan. Tukang Tempepun Tertembak Tentara Teroris, Teretetetetetetetetetetetetetetetetet!!! Tukang Tempe Terkapar Tertembak. Tukang Tahupun Tertawa Terbahakbahak.

Teletai Teritanya...............Tapek Tauuuuuuuuukkkkkkkkk!!

Friday, March 20, 2015

Tuhan Ada atau tidak?

Perdebatan seru terjadi di kelas Filsafat, membahas apakah Tuhan itu ada atau tidak. Profesor mengajak para mahasiswa berpikir dengan logika.


“Adakah di antara kalian yang pernah mendengar Tuhan?”
Tak ada yang menjawab.

“Adakah di antara kalian yang pernah menyentuh Tuhan?”
Lagi-lagi tak ada jawaban.

“Atau ada di antara kalian yang pernah melihat Nya?!”

Masih tak ada jawaban.
“Kalau begitu Tuhan itu tak ada.”

Seorang mahasiswa yang religius mengacungkan tangannya, meminta izin untuk bicara.
“Apakah ada yang pernah mendengar otak profesor?” tanyanya pada seisi kelas.
Suasana hening.

“Apakah ada yang bisa menyentuh otak profesor ?”
Suasana tetap hening.

Apakah ada yang pernah melihat otak professor ?”
Karena tak ada yang menjawab maka mahasiswa itu kemudian menyimpulkan,”Kalau begitu, professor memang TAK PUNYA OTAK!”

Thursday, March 19, 2015

Pelajaran Berharga dari penjual koran

Pagi itu seperti biasa saya berangkat pagi setelah subuh dari rumah, ke tempat penyimpanan motor di bilangan cawang, uki, walau sering terlambat, kali ini saya datang labih awal ketempat menunggu bis antar jemput yang membawa saya ke kantor, saya menyukai naik bus jemputan karena lelah berkendara dari Depok ke Cikarang. Tidak tahan kemacetan ibu kota.
Seperti biasa saya duduk bersama rekan-rekan sambil menunggu jemputan. Tetapi karena saya datang lebih awal, munculah seorang bocah lelaki yang seperti biasa menawarkan koran kepada semua penduduk shelter.
”Koran, koran, Kompas, Media, Tempo, Republika, Warta kota!” begitu teriak bocah laki-laki tersebut menawarkan koran kepada kami. “Koran, Bang!” Dia menawari ku untuk membeli koran. Tangan mungilnya dengan cekatan memilih koran yang kuminta diantara tumpukan koran dagangannya.
”Ini Bang, korannya.” Dia memberi koran yang aku minta kepadanya. “Nih ada kembaliannya enggak?” kataku sambil menyodorkan uang Rp 50.000 kepadanya. “Beres Bang, pasti ada.” segera dikeluarkan kembaliannya dari tas gembloknya yang kotor. “Wah pagi-pagi uangnya udah banyak ya,” kataku kepada bocah tersebut.
“Allhamdulilah Bang, rezeki saya lagi lancar” katanya sambil tersenyum senang. Dan setelah itu diapun berlalu menawarkan Koran kepada para penghuni shelter lainnya. Saat ini pukul 05.20, masih terlalu lama jemputanku datang, maka saya menyempatkan membaca koran yang tadi saya beli pada bocah tukang koran tersebut.
Tanpa sadar saya memperhatikan betapa gigih seorang bocah tukang koran tersbut mencari uang, dengan menawarkan daganganya kepada semua orang yang datang dan pergi silih beranti. Sepintas tampak keringat membasahi wajahnya yang tegar dalam usia beliaya harus berjuang memperoleh uang secara halal dan sebagai pekerja keras.
”Koran, Mbak, ada tabloid, ada berita selebritisnya nih Mbak, atau ini, ada kabar artis bercerai,” katanya bagai seorang marketing ulung tanpa menyerah dia menawarkan koran kepada seorang wanita setengah baya yang pada akhirnya menyerah dan membeli satu tabloid yang disebut sang bocah tersebut.
Sambil memperhatikan terbersit rasa kagum dan rasa haru kepada bocah tersebut, dan memperhatikan betapa gigihnya dia berusaha, hanya tampak senyum ceria yang membuat semua orang yang ditawarinya tidak marah. Tidak terdapat sedikit pun rasa putus asa dalam dirinya, walaupun terkadang orang yang ditawarinya tidak membeli korannya. Sesaat mungkin bocah tersebut lelah menawarkan korannya, dan dia terduduk disampingku, “Kamu enggak sekolah, Dik?” tanyaku kepadanya. “Enggak, Bang, saya tidak ingin sekolah tinggi-tinggi,” katanya.
“Enggak ada biaya, Dik?" tanyaku menyelidik. “Bukan Bang, walau saya tukang koran, saya punya cita-cita.” jawabnya. “Maksudnya, kan dengan sekolah kamu bisa mewujudkan cita-cita kamu dengan lebih mudah,” kataku menjawab.
“Aku sering baca koran, Bang, banyak orang yang telah sekolah tinggi bahkan sarjana tidak bekerja alias nganggur. Mending saya walau sekolah tidak tinggi saya punya penghasilan, Bang,” katanya berusaha menjelaskan kepadaku.
“Abangku tidak sekolah bisa buka agen koran. Penghasilan sebulannya bisa 3-4 juta, Bang. Saya baca di koran, gaji pegawai honorer cuma 700 ribu, jadi buat apa saya sekolah, Bang,” tanyanya kepadaku.
Saya mengerutkan kening, tertanda saya tekejut dengan jawaban bocah kecil tersebut pemikiran yang tajam, dan sebuah keritik yang dalam buat saya yang seorang sarjana. Dalam hati saya membenarkan perkataan anak tersebut, UMR kota bekasi saja sekitar 900 ribu untuk golongan SMU. Saya pun tersenyum mendengar jawaban anak tersebut.
Kemudian bus jemputan saya pun tiba dan saya meninggalkan bocah tersebut tanpa bisa menjawab pertanyaanya, apa tujuan kita sekolah, menjadi sarjana. Karena banyak sarjana sekarang yang begitu lepas kerja mengaggur, tidak punya penghasilan, dan banyak juga karena belum bisa bekerja yang melanjutkan S2 dengan alasan ingin mengisi waktu luang dan menambah nilai jual dirinya. Tapi pernyataan bocah penjual koran tersebut menyadarkan saya tentang rejeki dan tujuan dari bersekolah, yang saat ini saya mungkin kalah dengan bocah kecil tersebut, walau saya seorang yang mempunyai penghasilan dan mempunyai suatu jabatan saya hanyalah manusia gajian, saya hanya seorang buruh.
Beda dengan bocah kecil tersebut, dalam usia belia dia sudah bisa menjadi majikan untuk dirinya sendiri. Sungguh hebat pemikiran lugu bocah penjual koran tersebut. pembalajaran yang menarik dari seorang bocah kecil yang setiap hari kutemui. Rezeki Tuhan sungguh tidak terbatas, tinggal kemauan kita untuk dapat berusaha menggapainya. Pelajaran dapat di peroleh tidak hanya di pendidikan formal, Dan dunia pun banyak memberi pelajaran untuk kita.

Wednesday, March 18, 2015

Begitu sempurnanya Istriku..

Seorang pria dan kekasihnya baru saja menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan.

Mempelai wanita begitu anggun dalam jilbab putihnya dan pengantin pria dalam balutan jas hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan," katanya sambil menyodorkan majalah tersebut. "Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia"

Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikan mereka bersama.

Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing. Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya.
"Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya.
Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman. WOOOW

Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir. "Maaf, apakah aku harus berhenti?" tanyanya. "Oh tidak, lanjutkan" jawab suaminya.

Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, hingga habis semua yang ia tulis, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia. "Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".

Dengan suara perlahan suaminya berkata "Maafkan aku istriku, aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang"

Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya, Ia menunduk dan menangis


Tuesday, March 17, 2015

Air ini Hanya untuk Insinyur

Ini sebuah kisah nyata inspiratif, memiliki cara berpikir positif atas segala hal sehingga menghasilkan "buah" yang manis di kemudian hari.
Foto ilustrasi (tniedcnie.blogspot.com)


Di sebuah perusahaan pertambangan minyak di Arab Saudi, di akhir tahun40-an....

Seorang pegawai rendahan, remaja lokal asli Saudi, kehausan dan bergegas mencari air untuk menyiram tenggorokannya kering. Ia begitu gembira ketika melihat air dingin yang tampak didepannya dan bersegera mengisi air dingin ke dalam gelas.

Belum sempat ia minum, tangannya terhenti oleh sebuah hardikan: "Hei, kamu tidak boleh minum air ini. Kamu cuma pekerja rendahan. Air ini hanya khusus untuk insinyur" Suara itu berasal dari mulut seorang insinyur Amerika yang bekerja di perusahaan tersebut.

Remaja itu akhirnya hanya terdiam menahan haus. Ia tahu ia hanya anak miskin lulusan sekolah dasar. Kalaupun ada pendidikan yang dibanggakan, ia lulusan lembaga Tahfidz Quran, tapi keahlian itu tidak ada harganya di perusahaan minyak yang saat itu masih dikendalikan oleh manajeman Amerika.

Hardikan itu selalu terngiang di kepalanya. Ia lalu bertanya-tanya: Kenapa ini terjadi padaku? Kenapa segelas air saja dilarang untuk ku? Apakah karena aku pekerja rendahan,sedangkan mereka insinyur ? Apakah kalau aku jadi insinyur aku bisa minum? Apakah aku bisa jadi insinyur seperti mereka?

Pertanyaan ini selalu tengiang-ngiang dalam dirinya. Kejadian ini akhirnya menjadi momentum baginya untuk membangkitkan "SIKAP POSITIF" . Muncul komitmen dalam dirinya. Remaja miskin itu lalu bekerja keras siang hari dan melanjutkan sekolah malam hari. Hampir setiap hari ia kurang tidur untuk mengejar ketertinggalannya.

Tidak jarang olok-olok dari teman pun diterimanya. Buah kerja kerasnya menggapai hasil. Ia akhirnya bisa lulus SMA. Kerja kerasnya membuat perusahaan memberi kesempatan padanya untuk mendalami ilmu. Ia dikirim ke Amerika mengambil kuliah S1 bidang teknik dan master bidang geologi. Pemuda ini lulus dengan hasil memuaskan. Selanjutnya ia pulang kenegerinya dan bekerja sebagai insinyur.

Kini ia sudah menaklukkan ”rasa sakit”nya, kembali sebagai insinyur dan bisa minum air yang dulu dilarang baginya. Apakah sampai di situ saja. Tidak, karirnya melesat terus. Ia sudah terlatih bekerja keras dan mengejar ketinggalan, dalam pekerjaan pun karirnya menyusul yang lain. Karirnya melonjak dari kepala bagian, kepala cabang, manajer umum sampai akhirnya ia menjabat sebagai wakil direktur, sebuah jabatan tertinggi yang bisa dicapai oleh orang lokal saat itu.

Ada kejadian menarik ketika ia menjabat wakil direktur. Insinyur Amerika yang dulu pernah mengusirnya, kini justru jadi bawahannya. Suatu hari insinyur tersebut datang menghadap karena ingin minta izin libur dan berkata; "Aku ingin mengajukan izin liburan. Aku berharap Anda tidak mengaitkan kejadian air di masa lalu dengan pekerjaan resmi ini. Aku berharap Anda tidak membalas dendam, atas kekasaran dan keburukan perilakuku di masa lalu"

Apa jawab sang wakil direktur mantan pekerja rendahan ini: "Aku ingin berterimakasih padamu dari lubuk hatiku paling dalam karena kau melarang aku minum saat itu. Ya dulu aku benci padamu. Tapi, setelah izin Allah, kamu lah sebab kesuksesanku hingga aku meraih sukses ini."

Kini sikap positfnya sudah membuahkan hasil, lalu apakah ceritanya sampai di sini?

Tidak. Akhirnya mantan pegawai rendahan ini menempati jabatan tertinggi di perusahaan tersebut. Ia menjadi Presiden Direktur pertama yang berasal dari bangsa Arab.

Tahukan kamu apa perusahaan yang dipimpinnya? Perusahaan itu adalah Aramco (Arabian American Oil Company)perusahaan minyak terbesar di dunia. Ditangannya perusahaan ini semakin membesar dan kepemilikan Arab Saudi semakin dominan. Kini perusahaaan ini menghasilakn 3.4 juta barrels (540,000,000 m3) dan mengendalikan lebih dari 100 ladang migas di Saudi Arabia dengan total cadangan 264 miliar barrels (4.20×1010 m3) minyak dan 253 triliun cadangan gas.

Atas prestasinya Ia ditunjuk Raja Arab Saudi untuk menjabat sebagai Menteri Perminyakan dan Mineral yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap dunia.

Ini adalah kisah Ali bin Ibrahim Al-Naimi yang sejak tahun 1995 sampai saat ini (2011) menjabat Menteri Perminyakan dan Mineral Arab Saudi.
Terbayangkah, hanya dengan mengembangkan hinaan menjadi hal yang positif, isu air segelas di masa lalu membentuknya menjadi salah seorang penguasa minyak yang paling berpengaruh di seluruh dunia

sumber: http://www.apakabardunia.com/2011/11/air-ini-hanya-khusus-untuk-insinyur.html

Monday, March 16, 2015

Pengemudi yang Menerobor lampu merah

Dari kejauhan, lampu lalu-lintas di perempatan itu masih menyala hijau. Herman segera menekan pedal gas kendaraannya. Ia tak mau terlambat. Apalagi ia tahu perempatan di situ cukup padat sehingga lampu merah biasanya menyala cukup lama.

Kebetulan jalan di depannya agak lenggang. Lampu berganti kuning. Hatinya berdebar, berharap semoga ia bisa melewatinya segera. Tiga meter menjelang garis jalan, lampu merah menyala.

Herman bimbang, haruskah ia berhenti atau terus saja. “Ah, aku tak punya kesempatan untuk menginjak rem mendadak,” pikirnya sambil terus melaju.

Priiiiiiiiit!

Di seberang jalan seorang polisi melambaikan tangan memintanya berhenti. Herman menepikan kendaraan agak menjauh sambil mengumpat dalam hati. Dari kaca spion ia melihat siapa polisi itu. Wajahnya tak terlalu asing.

Hey, itu kan Dedi, teman mainnya semasa SMA dulu. Hatinya agak lega. Ia melompat keluar sambil membuka kedua lengannya.
“Hai, Ded. Senang sekali ketemu kamu lagi!”
“Hai, Her.” Jawabnya ringkas tanpa senyum.

“Waduh, sepertinya saya kena tilang nih? Sorry ded, saya lagi buru-buru, soalnya Istri saya sedang menunggu di rumah.”
“Oh ya?” tampaknya polisi itu agak ragu.

“Her, hari ini istriku ulang tahun. Ia dan anak-anak sudah menyiapkan segala sesuatunya. Tentu aku tidak boleh terlambat, dong.”
“Saya mengerti. Tapi, sebenarnya kami sering memperhatikanmu melintasi lampu merah di persimpangan ini.”

“Jadi, kamu mau menilangku nih ceritanya? Tapi bener deh, aku tadi tidak sengaja melewati lampu merah. Sewaktu aku lewat lampu kuning masih menyala.” Terkadang berdusta sedikit kan nggak apa-apa, pikirnya.

“Nggak usah begitu kawan, saya melihatnya dengan jelas. Tolong keluarkan SIM kamu.”
Dengan gusar Herman menyerahkan SIM lalu masuk ke dalam kendaraan dan menutup kaca jendelanya.

Sementara polisi itu menulis sesuatu di buku tilangnya. Beberapa saat kemudian Dedi mengetuk kaca jendela. Herman memandangi wajah Dedi dengan penuh kekecewaan. Dibukanya kaca jendela itu sedikit. Ah, lima centi sudah cukup untuk memasukkan surat tilang. Tanpa berkata-kata Dedi kembali ke posnya.

Herman mengambil surat tilang yang diselipkan Dedi di sela-sela kaca jendela. Tapi, hei apa ini. Ternyata SIM nya dikembalikan utuh bersama sebuah nota. Kenapa ia tidak menilangku, pikirnya. Lalu nota ini apa? Semacam guyonan atau apa? Buru-buru Herman membuka dan membaca nota yang berisi tulisan tangan kawan lamanya itu.

To : Herman

Tahukah kamu Her, aku dulu mempunyai seorang anak perempuan. Saat aku tengah berbahagia dengan kelucuannya, Tiba-tiba Allah memanggilnya. Ia meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah.

Kamu tahu Her? Pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan. Begitu bebas ia bisa bertemu dan memeluk ketiga anaknya lagi. Sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada.

Kami berdua berusaha untuk melupakannya, dan masih menyimpan sedikit harapan agar Allah berkenan mengkaruniai seorang anak yang bisa kami peluk.

Tetapi ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu. Ribuan kali juga hati kami teriris mengingatnya. Betapa sulitnya Sobat, Begitu juga kali ini. Maafkan aku kawan. Doakan agar permohonan kami dikabulkan di usia kami yang semakin senja. Berhati-hatilah.

Dari temanmu
Dedi.

Herman terhenyak. Ia segera keluar dari kendaraan mencari temannya. Namun, Dedi sudah meninggalkan pos jaganya entah kemana. Sepanjang jalan pulang ia mengemudi perlahan dengan hati sungguh tak menentu

Sunday, March 15, 2015

Cerita untuk Jessica

Pada suatu malam Budi, seorang eksekutif sukses, seperti biasanya sibuk memperhatikan berkas-berkas pekerjaan kantor yang dibawanya pulang ke rumah, karena keesokan harinya ada rapat umum yang sangat penting dengan para pemegang saham. Ketika ia sedang asyik menyeleksi dokumen kantor tersebut, Putri kecilnya Jessica datang mendekatinya, berdiri tepat disampingnya, sambil memegang buku cerita baru.

Buku itu bergambar seorang peri kecil yang imut, sangat menarik perhatian Jessica, "Pa liat"! Jessica berusaha menarik perhatian ayahnya. Budi menengok ke arahnya, sambil menurunkan kacamatanya, kalimat yang keluar hanyalah kalimat basa-basi
"Wah,. buku baru ya Jes?",
"iya pa" Jessica terlihat begitu berseri-seri karena merasa ada tanggapan dari ayahnya.

"Bacain Jessi dong Pa" pinta Jessica lembut,
"Wah papa sedang sibuk sekali, jangan sekarang deh" sanggah Budi dengan cepat. Lalu ia segera mengalihkan perhatiannya pada kertas-kertas yang berserakkan didepannya, dengan serius.

Jessica bengong sejenak, namun ia belum menyerah. Dengan suara lembut dan sedikit manja ia kembali merayu "pa, mama bilang papa mau baca untuk Jessi"
Budi mulai agak kesal, "Jes papa sibuk, sekarang Jessi suruh mama baca ya"

"Paaaaa, mama juga cibuk terus, papa liat gambarnya dulu, lucu-lucu deh",
"Lain kali aja Jessicaaaa, sana! papa lagi banyak kerjaan" Budi berusaha memusatkan perhatiannya pada lembar-lembar kertas tadi, menit demi menit berlalu, Jessica menarik nafas panjang dan tetap disitu, berdiri ditempatnya penuh harap, dan tiba-tiba ia mulai lagi.

"Pa,.. gambarnya bagus lo, papa pasti suka"
"Jessica, PAPA BILANG, LAIN KALI!!" kata Budi membentaknya dengan keras.

Kali ini Budi berhasil, semangat Jessica kecil terkulai, hampir menangis, matanya berkaca-kaca dan ia bergeser menjauhi ayahnya.

"Iya pa,. lain kali ya pa?" Ia masih sempat mendekati ayahnya dan sambil menyentuh lembut tangan ayahnya ia menaruh buku cerita di pangkuan sang Ayah. "Pa kalau papa ada waktu, papa baca keras-keras ya pa, supaya Jessica bisa denger".

Hari demi hari telah berlalu, tanpa terasa dua pekan telah berlalu namun permintaan Jessica kecil tidak pernah terpenuhi bahkan mungkin tidak akan pernah terpenuhi, buku cerita Peri Imut, belum pernah sekalipun dibacakan untuknya. Hingga suatu sore terdengar suara hentakan keras "Buukk!!"

Beberapa tetangga melaporkan dengan histeris bahwa Jessica kecil terlindas kendaraan seorang pemuda mabuk yang melajukan kendaraannya dengan kencang didepan rumah Budi. Tubuh Jessica mungil terhentak beberapa meter, dalam keadaan yang begitu panik ambulance didatangkan secepatnya.

Selama perjalanan menuju rumah sakit, Jessica kecil sempat berkata dengan begitu lirih "Jessi takut Pa, Jessi takut Ma, Jessi sayang papa mama" darah segar terus keluar dari mulutnya hingga ia tidak tertolong lagi ketika sesampainya di rumah sakit terdekat.

Kejadian hari itu begitu mengguncangkan hati nurani Budi, Tidak ada lagi waktu tersisa untuk memenuhi sebuah janji. Kini yang ada hanyalah penyesalan. Permintaan sang buah hati yang sangat sederhana pun tidak terpenuhi.

Masih segar terbayang dalam ingatan budi tangan mungil anaknya yang memohon kepadanya untuk membacakan sebuah cerita, kini sentuhan itu terasa sangat berarti sekali, ",...papa baca keras-keras ya Pa, supaya Jessica bisa denger" kata-kata Jessi terngiang-ngiang kembali.

Sore itu setelah segalanya telah berlalu, yang tersisa hanya keheningan dan kesunyian hati, canda dan riang Jessica kecil tidak akan terdengar lagi, Budi mulai membuka buku cerita peri imut yang diambilnya perlahan dari onggokan mainan Jessica di pojok ruangan. Bukunya sudah tidak baru lagi, sampulnya sudah usang dan koyak. Beberapa coretan tak berbentuk menghiasi lembar-lembar halamannya seperti sebuah kenangan indah dari Jessica kecil.

Budi menguatkan hati, dengan mata yang berkaca-kaca ia membuka halaman pertama dan membacanya dengan suara keras, tampak sekali ia berusaha membacanya dengan keras, Ia terus membacanya dengan keras-keras halaman demi halaman sesuai permintaan jessica tempo hari dengan berlinang air mata.

"Jessi dengar papa baca ya" selang beberapa kata,.. hatinya memohon lagi
"Jessi papa minta maaf nak"
"papa sayang Jessi"
Seakan setiap kata dalam bacaan itu begitu menggores lubuk hatinya, tak kuasa menahan itu Budi bersujud dan menangis, tersedu dia memohon satu kesempatan lagi untuk mencintai.
Download mp3

Saturday, March 14, 2015

Setangkai Mawar Untuk Mama

Seorang Pria memasuki sebuah toko bunga. Dia memesan seikat bunga yang dapat dikatakan sangat indah, untuk dikirimkan kepada ibundanya yang tinggal sejauh 300 km di kota lain sebagai ucapan ulang tahun untuknya. Setelah selesai dan mencatatkan alamat ibunya, dia pun keluar.

Ketika akan memasuki mobilnya, dia melihat seorang gadis kecil di ujung jalan sedang menangis tersedu-sedu. Dia pun menemui gadis kecil itu dan bertanya, “Kenapa sayang?”

Gadis kecil itu menjawab diantara isakan tangisnya, “Aku ingin sekali membelikan ibuku bunga, setangkai mawar. Tapi sungguh aku tak punya uang untuk membelinya. Uangku hanya seribu rupiah saja. Padahal harga mawar tiga ribu banyaknya.”

Pria itu tersenyum dan berkata, “Ayo Nak, kubelikan kamu bunga yang kamu mau.” Lantas dia dan gadis kecil itu pun ke toko bunga. Dibelikannya gadis kecil itu setangkai mawar yang indah. Dia pun membatalkan pesanan yang pertama dan menggantinya dari seikat bunga menjadi karangan bunga untuk dikirimkan ke ibundanya.

Setelah keluar dari toko, sang Pria justru terkesan dengan polah si anak. Penasaran dengan seorang ibu yang berhasil mendidik putri yang baru saja ditemuinya, sejurus kemudian dia berpikir untuk mengantarkan si gadis kecil itu, maka dia pun berkata, “Nak, bolehkah aku mengantarmu ke rumah ibumu.” Si gadis kecil itu pun melonjak kegirangan. “Benarkah paman mau mengantarkanku menemui ibu?”

“Tentu saja. Ke manapun akan ku antar” kata pria itu.

Mereka berdua memasuki mobil. Lalu meluncur ke sebuah tempat yang ditunjukkan gadis kecil itu. Sesampainya ditempat yang dituju. Gadis kecil itu bergegas turun dan berlari menuju sebuah pusara yang tanahnya masih basah.........Tempat Pemakaman

“Disinilah tempat ibu saya,” katanya sembari meletakkan setangkai mawar yang baru dibelinya tadi ke pusara, setangkai mawar yang sejak tadi digenggamnya erat=erat dan diciuminya sepanjang jalan, setangkai mawar yang ia sendiri tak mampu untuk membelinya, setangkai mawar yang sanggup ia persembahkan untuk mamanya yang telah tiada.

“Tinggalkan aku di sini saja. Nanti aku pulang sendiri. Aku ingin dekat dengan Mama.”

Pria itu tercenung, tenggorokannya tercekat tak kuasa menahan air matanya yang hampir tumpah saat teringat sesuatu. Bergegas dia menuju ke toko bunga. Dia membatalkan kirimannya dan mengambil karangan bunga itu sendiri. Dia kendarai sendiri mobilnya sejauh 300 km ke rumah ibundanya


Friday, March 13, 2015

cinta sejati



cinta sejati hanya milik illahi...
Cinta yang sejati tidak terletak pada apa yang telah di kerjakan dan di ketahui, 
namun pada apa yang telah di kerjakan namun tidak di ketahui"
cinta sejati menjadikan bagaimana kita ikhlas 
kebaikan berbuat tanpa berharap diketahui oleh orang lain....

Ya Allah, jika aku jatuh cinta, cintakanlah
aku pada seseorang yang melabuhkan
cintanya pada-Mu, agar bertambah
kekuatan ku untuk mencintai-Mu.

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta, jagalah
cintaku padanya agar tidak melebihi
cintaku pada-Mu

Ya Allah, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku
menyentuh hati seseorang yang hatinya
tertaut pada-Mu, agar tidak terjatuh aku
dalam jurang cinta semu.

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati, jagalah
hatiku padanya agar tidak berpaling pada
hati-Mu.

Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.

Ya Allah, jika aku rindu, jagalah rinduku
padanya agar tidak lalai aku merindukan
syurga-Mu.

Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu, janganlah kenikmatan itu
melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.

Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-
Mu, jangan biarkan aku tertatih dan
terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.

Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui
kekasih-Mu, jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.

Ya Allah Engaku mengetahui bahwa hati-
hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-
Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-MU, telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kokohkanlah ya Allah ikatannya.
Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-
jalannya.

Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengna limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.

Thursday, March 12, 2015

Pikirkan dan Syukurilah! ( sumber : La Tahzan )

Artinya, ingatlah setiap nikmat yang Allah anugerahkan kepada Anda. Karena Dia telah melipatkan nikmat-Nya dari ujung rambut hingga ke bawah kedua telapak kaki. {Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya.}
(QS. Ibrahim: 34) 

Kesehatan badan, keamanan negara, sandang pangan, udara dan air, semuanya tersedia dalam hidup kita. Namun begitulah, Anda memiliki dunia, tetapi tidak pernah menyadarinya. Anda menguasai kehidupan, tetapi tak pernah mengetahuinya. {Dan, Dia menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu lahir dan batin.} (QS. Luqman: 20)

Anda memiliki dua mata, satu lidah, dua bibir, dua tangan dan dua kaki. {Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?} (QS. Ar-Rahman: 13)

Apakah Anda mengira bahwa, berjalan dengan kedua kaki itu sesuatu yang sepele, sedang kaki acapkali menjadi bengkak bila digunakan jalan terus menerus tiada henti? Apakah Anda mengira bahwa berdiri tegak di atas kedua betis itu sesuatu yang mudah, sedang keduanya bisa saja tidak kuat dan suatu ketika patah? Maka sadarilah, betapa hinanya diri kita manakala tertidur lelap, ketika sanak saudara di sekitar Anda masih banyak yang tidak bisa tidur karena sakit yang mengganggunya? Pernahkah Anda merasa nista manakala dapat menyantap makanan lezat dan minuman dingin saat masih banyak orang di sekitar Anda yang tidak bisa makan dan minum karena sakit?
Coba pikirkan, betapa besarnya fungsi pendengaran, yang dengannya Allah menjauhkan Anda dari ketulian. Coba renungkan dan raba kembali mata Anda yang tidak buta. Ingatlah dengan kulit Anda yang terbebas dari penyakit lepra dan supak. Dan renungkan betapa dahsyatnya fungsi otak Anda yang selalu sehat dan terhindar dari kegilaan yang menghinakan. Adakah Anda ingin menukar mata Anda dengan emas sebesar gunung Uhud, atau menjual pendengaran Anda seharga perak satu bukit? Apakah Anda mau membeli istana-istana yang menjulang tinggi dengan lidah Anda, hingga Anda bisu? Maukah Anda menukar kedua tangan Anda dengan
 untaian mutiara, sementara tangan Anda buntung?Begitulah, sebenarnya Anda berada dalam kenikmatan tiada tara dan kesempumaan tubuh, tetapi Anda tidak menyadarinya. Anda tetap merasa resah, suntuk, sedih, dan gelisash, meskipun Anda masih mempunyai nasi hangat untuk disantap, air segar untuk diteguk, waktu yang tenang untuk tidur pulas, dan kesehatan untuk terus berbuat. Anda acapkali memikirkan sesuatu yang tidak ada, sehingga Anda pun lupa mensyukuri yang sudah ada. Jiwa Anda mudah terguncang hanya karena kerugian materi yang mendera. Padahal, sesungguhnya Anda masih memegang kunci kebahagiaan, memiliki jembatan pengantar kebahagian, karunia, kenikmatan, dan lain sebagainya. Maka pikirkan semua itu, dan
kemudian syukurilah! 

{Dan, pada dirimu sendiri. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan.} (QS. Adz-Dzariyat: 21)

Pikirkan dan renungkan apa yang ada pada diri, keluarga, rumah, pekerjaan, kesehatan, dan  apa saja yang tersedia di sekeliling Anda. Dan janganlah termasuk golongan {Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya.} (QS. An-Nahl: 83)

Wednesday, March 11, 2015

Contoh Surat Penyataan



dibawah ini adalah contoh surat pernyataan  tidak sedang menerima beasiswa dari pihak manapun untuk pengurusan beasiswa PPA maupun BBM

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
                        Nama                           :  
                        Nomor  B.P/NIM        :  
                        Tempat/tanggal lahir   :  
                        Semester                      : 
                        IPK                             :  
                        Program Studi             :  
                        Alamat                        :
Menyatakan tidak sedang menerima beasiswa dari pihak manapun, dan apabila dikemudian hari diketahui bahwa pernyataan saya ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi dari pihak manapun.
Demikianlah  surat pernyataan ini saya buat sebagai persyaratan untuk mendapatkan Beasiswa  PPA/BBM Tahun Akademik 20..................

                                                                                                              Kota, Tanggal


                                                                                                              (Nama Jelas)

Tuesday, March 10, 2015

Surat permohonan Beasiswa PPA/BBM



Kota, Tanggal
Hal      : Permohonan Beasiswa PPA/BBM
Lamp   : 1 ( satu ) berkas

Kepada Yth. :

Rektor Universitas........................

Nama Kota

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
            Nama                           :..............................
            No. BP/NIM                :..................................
            Program Studi             :....................................
            Semester                      :.......................................
            Alamat                        :..........................................

Dengan ini saya mengajukan permohonan kepada Bapak untuk kiranya memberikan bantuan Beasiswa kepada saya yang akan saya gunakan untuk membantu keperluan kuliah. Sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan bahan-bahan yang diperlukan sebagai berikut :
 (tergantung syarat yang diajukan universitas masing-masing)
  1. Fotokopi Kartu Mahasiswa dan Kartu Rencana Studi (KRS)
  2. Fotokopi rekening listrik terakhir
  3. Fotokopi buku tabungan bank BNI
  4. Surat pernyataan tidak menerima beasiswa dari sumber lain yang diketahui oleh pimpinan perguruan tinggi bidang kemahasiswaan
  5. Fotokopi keterangan berkelakuan baik dari Pimpinan Fakultas/Prodi
  6. Fotokopi transkrip nilai
  7. Fotokopi Piagam BAKTI
  8. Surat Keterangan Penghasilan Orang Tua dan disahkan oleh pihak yang berwenang

Demikianlah surat ini saya ajukan dengan harapan kiranya dapat Bapak kabulkan. Atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih.

                                                                                                                    
                                                                                                     Saya yang memohon




                                                                                                                       
                                                                                                            Nama Jelas
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...