Monday, January 26, 2015

Yang Pertama

Aku mencintaimu, dan akan selalu mencintaimu. Tak akan pernah hilang rasa yang pernah ada. Walau kini tak lagi bersamamu lagi, rasa itu tak akan pernah hilang. Berkurang itu mungkin, namun untuk menghilang itu mustahil.

Aku masih ingat pertama kali engkau mengatakanya, aku masih ingat bagaimana raut wajahmu ketika mengatakannya, dan masih sangat jelas bagaimana indahnya wajahmu saat itu. Hal pertama yang telah kau lakukan untukku, aku masih mengingatnya.

Pertama kali kau berani memegang tangan ini, rasanya sungguh aneh. Bercampur aduk antara senang, bingung, dan gugup. Tak sanggup bibir ini berkata sepata apapun. 

Pertama kali marasakan masakanmu. Makanan terlezat kedua yang pernah masuk ke dalam mulutku. --Tentunya yang pertama masakan orang tuaku--. Walau telah dingin karena dimasak di pagi hari dan dimakan di jam makan siang, namun tetap terasa sedap. Bukan karena bumbu masakan yang telah kau masukan, bukan karena bahan yang telah kau gunakan, tetapi karena aku yakin kau telah membuatnya dengan segenap hatimu. Sedikit asin tak akan mengurangi rasanya.

Pertama kali kita jalan --date pun boleh--, aku tak tahu apa yang akan kita lakuakan, apa yang akan aku kerjakan, dan kemana aku akan mengajakmu berjalan. Aku hanya mengikuti saranmu. Berjalan berdua menempuh perjalanan berkilo2 meter di bawah terik matahari.Aku hanya bisa mengucapkan maaf ketika kau mengeluhkan kakimu yang pegal-pegal di sana sini karena terlalu lama berjalan. Walau begitu, kita tetap mengulanginya kembali di hari esoknya.

Pertama kali aku memintamu  bernyanyi untukku. Dan di saat itu pula aku yakin bahwa kau dilahirkan memang bukan sebagai seorang penyanyi --sama denganku--. Dua lagu yang kau nyanyikan hingga kini masih tersimpan dengan rapi di tempat penyimpanan khusus. 

Masih dengan jelas aku mengingat foto kita berdua yang pertama kali. Senyum indahmu begitu mempesona. Senyum yang kini sudah jarang terlihat lagi. Senyum yang telah meringankan, menghilangkan beban beban masalahku. Foto yang selalu kulihat ketika aku sangat merindukanmu.

.......bersambung..........

Cerita ini hanya fiktif belaka,,
*Kecuali untuk orang-orang yang mengerti.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...