Apakah kamu masih ingat apa yang aku katakan setelah kepergianmu?
"Hati-hatilah, karena menurutku kamu cenderung membuat kesalahan dalam menentukan pilihan"
Apa yang sebenarnya terjadi, apakah kamu memang suka kepada yang salah, atau kamu punya sesuatu yang menyebabkan slah menentukan pilihan?
Aku pernah mendengar tentang konsep "dia yang lebih membutuhkan", bukan cuma pernah, tetapi beberapa kali. Aku ragu tentang konsep yang kamu pegang, Apakah benar ini hanya sebatas ucapan belaka, atau memang ini yang kamu pegang teguh. Tetapi jika konsep ini yang kamu pegang, maka kamu tak akan pernah menemukan sosok yang tepat itu. Malahan aku pernah berpikir kalau ini hanya semacam balas dendam terhadap apa yang pernah terjadi padamu. Mungkin kamu berpikir "jika dia membutuhkanku maka dia akan mencariku, dia akan selalu ada di sampingku, dan dia akan tetap mencariku". Ingatlah, jika memang konsep itu yang kamu tanam, kamu hanya akan menjadi alatnya, tempat dimana dia akan mencarimu ketika dia membutuhkanmu, namun ketika dia telah selesain dengan kebutuhan itu, maka kamu tak ubahnya akan dianggap sebagai sisa-sisa masa lalunya.
Manusia itu senantiasa ingin belajar hal yang baru, dan ketika dia menemukan hal baru lainnya, maka hal baru sebelumnya hanya terasa hambar. Ketika konsep "dia yang lebih membutuhkan" memang ingin kau tanamkan, kamu harus bersiap dengan segala hal baru yang dapat memuaskan dahaganya. Kamu harus tetap berada beberapa langkah di depannya, menjadi penujuk jalan baginya, dan menentukan langkah selanjutnya apa. Ketika hal tersebut tak dapat kamu penuhi, suatu saat dia akan melangkahimu, dan meninggalkanmu.
Satu hal lagi yang membuatku ragu dengan konsep "dia yang lebih membutuhkan". Perjalanan hidup ini tak pernah sejalan dengan rencana yang telah dibuat. Selalu saja ada beberapa penyimpangan. Suatu saat ketika kamu terbentur masalah yang tak dapat kamu selesaikan, dan hanya dia tempatmu bergantung, maka konsep "dia yang lebih membutuhkan" akan hancur. Selama ini kamu berperan sebagai seseorang yang tangguh dan dapat diandalkan, dan dia berperan sebagai pengikut setiamu. Ketika hal itu yang terjadi dapat dibayangkan maka hanya kehancuran yang akan datang. Tak mungkin hanya seorang pengikut yang tak pernah dilatih berjalan di depan pemimpin akan mampu menentukan ke arah mana perjalanan ini akan dibawa.
No comments:
Post a Comment