Masih terukir dengan jelas dalam ingatanku.
“Aku mencintaimu” Kata paling indah yang pernah kudengar dari sepasang bibir
pinkmu. Namun kini hanya kata caci maki dan cibiran menusuk perasaan yang
terucap dari sepesang bibir itu.
Masih terukir dengan jelas dalam ingatanku senyum
manis yang kau ukir di wajahmu ketika bertemu denganku, namun kita walau aku
melihat senyum diwajahmu, namun itu bukan senyum untuk menyambutku, bukan
senyum yang sama seperti kemarin, namun senyum penuh dengan nuansa meremehkan.
Masih terukir dengan jelas dalam ingatanku mata
berbinar itu ketika kau menatapku, ketika berbicara tentang masa depan yang kau
impikan denganku, namun kini semuanya telah berubah, yang ada hanya mata
berbinar ketika kau menjatuhkan, menjelekanku di depan orang lain, di depan
teman-temanmu.
Masih terukir dengan jelas dalam ingatanku,
kemarin kau memintaku untuk tak pernah meninggalkanmu, tak pernah berpaling
darimu sedikitpun, namun hari ini semuanya berbalik 1800. Kau malah
mengangulir Semua kata-kata itu. Jangan pernah dating kepadaku, dan jangan
pernah mendekatiku.
Masih terukir dengan jelas dalam ingatanku
wajah ceria penuh tawa riang di wajah imut anggun itu ketika kita berbicara
tentang hal indah yang terjadi pada hari sebelumnya, namun kini hanya tawa riang
pada wajahmu ketika menertawakanku.
Masih terukir dengan jelas dalam ingatanku
ketika kau marah hanya karena aku tak bisa menemuimu pada hari itu, namun hari
ini kau malah sangat marah ketika aku meminta untuk bertemu denganmu.
Masih terukir dengan jelas dalam ingatanku
semuanya, namun kini Semua telah berubah. Ingatan akan tetap menjadi ingatan.
Kenangan akan tetap menjadi kenangan. Semuanya berbalik 1800. Tak
ada cinta, tak ada kasih saying, yang ada hanya benci dan caci maki.
No comments:
Post a Comment