Wednesday, February 10, 2016

Aku Telah Melihatnya

Sifat manusia bisa di analogikan seperti suatu ruangan. Ada yang hanya bisa dilihat dari dalam dan ada hal lain yang cuma bisa dilihat dari luar.

Untuk melihat seutuhnya, maka lihatlah dari kedua sisi. Dan kini aku telah melihatnya, dan telah memutuskan jika aku tak akan tinggal di ruangan itu. 

Terima kasih telah menjadi tempatku bernaung dari teriknya matahari dan dinginnya suhu malam hari, namun kini aku sadar bahwa ruangan itu tak cocok denganku, aku tak tahu bagaimana cara mengatakannya. Rasa nyaman di awal mungkin hanya euforia mendapatkan sesuatu yang baru, namun kini telah berbeda.

Bukan-bukan...
Tak ada yang salah dengan ruangannya.
Hanya saja ada beberapa riasan yang kurang ku sukai.
Namun ketika aku mencoba membicarakannya, ternyata jawaban yang aku terima hanya sebuah kepastian bahwa riasan itu tak mungkin dilepas, tak mungkin diganti.
Ya mau gimana lagi, tentang riasan dan segala yang ada ruangan itu adalah hak mu.
Tak mungkin aku memaksakan kehendakku.

Mungkin ruangan itu lebih cocok untuk tempat tinggal orang lain.

Oya, aku mohon maaf apabila ruangan yang tadinya bersih, rapi, menjadi kotor dan berantakan pada saat ku tinggalkan. Maafkan aku yang tak bertanggung jawab.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...