Aku bukanlah kucing gemuk berwarna biru tak bertelinga yang mampu memberikan benda-benda ajaibnya untuk menolongmu.
Aku tak punya kantong ajaib yang mempu menyimpan dan mengambil banyak benda yang bertindak sebagai gudang berjalan milikmu.
Aku tak memiliki baling-baling bambu untuk membuatmu terbang bebas di angkasa.
Aku pun tak memiliki pintu kemana saja yang dapat membawamu kemana pun
kau suka.
kau suka.
Aku juga tak memiliki mesin waktu dimana dapat mengulang semua kesalahan yang telah diperbuat di masa lalu.
Aku tak memiliki semua benda ajaib itu.
Aku hanyalah aku, manusia dengan segala kekurangan, tapi ku pastikan kau tak akan pernah merasakan kekurangan cinta dan kasih sayang dariku.
Karena aku bukanlah si kucing biru, maka jangan perlakukan aku seperti seorang anak pemalas berbaju kuning berkaca mata yang akan tetap kelas enam selamanya memeperlakukan si kucing biru. Hanya datang mencari dan menemui si kucing dengan wajah penuh air mata atau dengan wajah merah padam memendam amarah dan dendam, datang hanya ketika membutuhkan pertolongan, membutuhkan bantuan. Tapi setelah di bantu, ia akan melupakan kata-kata si kucing dan bahkan sering kali tak mendengarkan si kucing ketika berbicara.
No comments:
Post a Comment